Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi Eks Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo setelah Kebocoran BPJS Ketenagakerjaan

Eks Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo (RAT) usai klarifikasi di KPK. Sumber : VIVA/Zendy Pradana

Zlh558.com - Bjorka baru-baru ini mengklaim telah melakukan kebocoran data sebanyak 19 juta data milik BPJS Ketenagakerjaan.

Saat ini, hacker tersebut mengklaim telah membocorkan data pribadi yang diduga milik mantan pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo (RAT). Hacker tersebut membagikan data sensitif tersebut melalui saluran Telegram yang berisi nomor telepon, email, nama, jenis kelamin, NIK, KK, alamat, agama, status pernikahan, pendidikan, nama ayah, nama ibu, kendaraan dan ID vaksin.

"Iya, kalian semua menunggu untuk ini, kan?" tulisnya di aplikasi perpesanan instan itu, seperti yang dikutip oleh VIVA Tekno pada Senin, 13 Maret 2023.

Bjorka bukanlah hacker pertama yang membocorkan data pribadi seseorang. Ia bahkan pernah membocorkan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dan dokumen pribadi Presiden Joko Widodo.

Rafael Alun Trisambodo (RAT) sedang mengalami banyak masalah, mulai dari anaknya, Mario Dandy Satrio (MDS), yang terlibat kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora hingga pemeriksaan KPK.

Data BPJS Ketenagakerjaan yang dibocorkan mencapai 5GB, tetapi sebelum dikompres menjadi 1GB dengan total data sebanyak 19.564.922, terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor telepon, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja, dan lain-lain.

Bjorka rilis data yang diduga milik Rafael Alun Trisambodo. Photo : Bjorka

Di forum Breached, Bjorka juga memberikan 100 ribu sampel data gratis. Berdasarkan penelusuran VIVA Tekno, untuk beberapa data yang dicek secara acak, nomor telepon yang tercantum di sana cocok dengan nama yang tertera.

Namun, keabsahan data tersebut hanya bisa dibuktikan oleh BPJS Ketenagakerjaan atau lembaga terkait untuk mengonfirmasi apakah data sensitif yang mereka simpan telah bocor atau tidak.

Hacker Bjorka menjual data tersebut dengan harga US$10 ribu atau setara dengan Rp154 juta. Dia juga menulis bahwa pembayaran hanya diterima dalam bentuk Bitcoin.

Baca juga: Hacker Bjorka Kembali Membocorkan Data, Kali Ini 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan

Kasus kebocoran data ini tentu saja sangat merugikan para pemegang data dan institusi yang bertanggung jawab dalam penyimpanan data tersebut. Kebocoran data dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi individu seperti pencurian identitas, penipuan, atau kejahatan lainnya yang menggunakan data pribadi tersebut.

Oleh karena itu, perlu adanya tindakan yang cepat dan tepat dalam menangani kasus ini. BPJS Ketenagakerjaan dan lembaga terkait lainnya harus segera melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran informasi yang dibocorkan dan mencari tahu sumber kebocoran data tersebut.

Selain itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan keamanan data yang disimpan, seperti menggunakan sistem keamanan yang lebih baik dan memperkuat sistem proteksi data agar terhindar dari aksi kejahatan siber yang semakin marak terjadi.

Kita juga sebagai pengguna data pribadi perlu lebih waspada dan berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi, serta memperbarui perlindungan data kita secara rutin. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan privasi data pribadi kita agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.










Sumber: VIVA.co.id





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama