Ahli Jelaskan Sisi Merapi yang Simpan Potensi Bahaya

Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/3). (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

JAKARTA, Zlh558.com- Ahli menyatakan bahwa terdapat potensi bahaya di sisi barat laut Gunung Merapi. Berikut ini adalah fakta-faktanya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa potensi bahaya dari Merapi berasal dari kubah lava tengah.

Selain itu, terdapat potensi bahaya dari kubah lava sisi barat daya Merapi yang terus mengalami pertumbuhan.

"Ada potensi bahaya yang lain di mana pada sektor barat laut (Gunung Merapi) ini terjadi pergerakan, terjadi inflasi sehingga ini juga tetap kita ingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan," kata dia seperti dikutip dari Antara, pada hari Minggu (12/11).

Baca juga: Hujan Abu Imbas Erupsi Gunung Merapi, Objek Wisata Ditutup dan Warga Diimbau Waspada

Agus menjelaskan bahwa terdapat deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan tubuh gunung di sisi barat laut Merapi yang terpantau selama dua tahun terakhir.

Sebelumnya, deformasi hanya terjadi pada lokasi dua kubah lava gunung api aktif yakni di tengah kawah dan sisi barat daya.

"Ini sesuatu yang unik, selain unik juga berpotensi bahaya sehingga perlu kami sampaikan," ujar Agus.

Agus juga menjelaskan bahwa laju deformasi pada sisi barat laut Merapi mencapai lebih dari 15 meter dalam dua tahun terakhir.

Perkembangan ini cukup signifikan bila dibandingkan dengan deformasi yang terjadi saat erupsi Merapi pada tahun 2006 dan 2010 yang hanya mencapai kurang dari 4 meter, meskipun pada waktu itu terjadi dengan cepat.

"Besarnya [deformasi] 15 meter ini yang menjadi perhatian kami. Kami khawatir bahwa tebing dari puncak sebelah barat laut ini menjadi tidak stabil dan longsor," ujar Agus.

BPPTKG terus memantau kondisi tebing dan kecepatan deformasi sisi barat laut gunung dengan intensif.

"Untuk saat ini masih stabil kondisinya dan kecepatan dari deformasi juga relatif rendah, namun ini perlu kami sampaikan agar masyarakat tetap bersiap siaga," kata Agus Budi.

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi Masih Berstatus Siaga, Aktivitas Vulkanik Mengalami Peningkatan

Sebelumnya, Merapi mengalami erupsi cukup besar pada Sabtu (11/3) akibat runtuhnya kubah lava, dan erupsi terjadi lagi pada pagi hari Minggu (12/3).

Erupsi Merapi tersebut mengakibatkan peningkatan status siaga dari level II menjadi level III, dan masyarakat yang berada dalam radius 5 km dari puncak harus dievakuasi. Tercatat ada sekitar 1.128 orang yang dievakuasi dari sekitar 13 desa di sekitar Gunung Merapi.

BPPTKG juga mengimbau agar masyarakat dan pengunjung wisata tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Merapi, terutama pada radius 3 km dari puncak gunung. Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi dan peringatan dari pihak terkait mengenai status Gunung Merapi.

Erupsi Merapi memang tidak bisa diprediksi dengan pasti, namun dengan adanya pemantauan dan pengambilan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak dan meminimalisir risiko bencana yang dapat terjadi.








Sumber: CNNIndonesia.com





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama