Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Muslim. Terdapat banyak hikmah yang terkandung dalam peristiwa dan sejarah ini.
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Rajab pada tahun ke-8 masa kenabian ini, adalah perjalanan suci Nabi Muhammad SAW. Perjalanan ini dilakukan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian Nabi naik ke Sidratul Muntaha di langit ke-7 dalam satu malam.Walaupun terdengar tidak masuk akal, umat Muslim wajib mengimaninya karena peristiwa ini telah dijelaskan dalam hadis-hadis yang sahih dan juga dalam Al-Qur'an.
Pengertian Isra Mikraj
![]() |
Foto: Pengertian Isra Mikraj (Orami Photo Stock) |
Menurut Tajdid Jurnal Ilmu Ushuluddin UIN Jambi, sebagian besar ulama tafsir setuju bahwa peristiwa Isra Mikraj adalah suatu peristiwa yang sangat istimewa dan maha agung.
Hal ini dapat dilihat dari awal ayat Al-Qur'an di mana Allah SWT berfirman dengan menggunakan kata "Subhana" yang berarti "Maha Suci", yang tidak terdapat pada 113 surat lain dalam Al-Qur'an. Ayat ini mencerminkan bukti kasih dan cinta-Nya terhadap hamba tercinta-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa ini juga sangat dahsyat karena tidak pernah dialami oleh manusia sebelumnya. Rasulullah SAW melakukan perjalanan dengan kecepatan kilat, kemudian naik ke langit hingga mencapai Sidratul Muntaha. Kata "isra" atau "sara" artinya adalah perjalanan pada malam hari.
Secara istilah, Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Peristiwa ini disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an.
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya;
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Isra’:1)
Mikraj secara harfiah berarti naik. Secara istilah, mikraj merujuk pada peristiwa naiknya Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini juga disebutkan dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam surat An-Najm.
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ ١٣ عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ ١٤ عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ ١٥ إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ ١٦ مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ ١٧ لَقَدۡ رَأَىٰ مِنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ ١٨
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS An-Najm: 13-18)
Sejarah Singkat Isra Mikraj dalam Hadis
![]() |
Foto: Sejarah Singkat Isra Mikraj dalam Hadis (Orami Photo Stock) |
Pada sebuah malam setelah salat Isya, Rasulullah SAW beristirahat sejenak sambil berbaring di Masjidil Haram. Tiba-tiba, Malaikat Jibril datang kepada beliau dan membuka dadanya.
“Lalu, hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zam-zam, kemudian dikembalikan ke tempatnya dan memenuhinya dengan iman dan hikmah.” (HR Bukhari)
Setelah itu, burak yang menjadi kendaraan Rasulullah SAW saat Isra datang kepada beliau. Burak memiliki akar kata yang sama dengan "barq" yang artinya kilat.
Baca Juga : Mengenal Burak, Kendaraan Tercepat Nabi Muhammad SAW Saat Peristiwa Isra Mikraj
“Didatangkan kepadaku Burak, yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal (bagal), ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya.” (HR Muslim)
Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW memimpin shalat dua rakaat dan mengimami ruh para Nabi. Setelah shalat dan keluar dari Masjid Al-Aqsa, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman, yaitu susu dan khamar.
Rasulullah SAW pun memilih susu. “Sungguh engkau telah memilih kesucian,” kata Jibril dalam lanjutan hadis tersebut.
Mikraj kemudian dimulai. Rasulullah naik burak bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Hadis sahih Bukhari dari Malik bin Sha'sha'ah melanjutkan kisah perjalanan Mikraj tersebut.
“Lalu, aku dibawa di atas punggung Burak dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.”
Rasulullah SAW melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh arwah para Nabi. Di langit ketujuh, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim AS yang sedang bersandar di Baitul Ma'mur.
Tempat itu setiap hari dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak pernah kembali lagi.
“Kemudian, Burak tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.
Ketika perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha, Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada makhluk Allah yang dapat menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya.
Maka Allah memberikan wahyu dan mewajibkan Rasulullah untuk melaksanakan 50 kali salat dalam sehari semalam. Setelah menerima tugas tersebut, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa AS.
“Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa. Aku menjawab, “Salat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”
“Aku akan kembali kepada Rabbku.”
Lalu, aku memohon, “Ya Rabb, berilah keringanan kepada umatku.” Aku diberi keringanan lima salat.
Lalu, aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam. Aku berkata kepadanya, “Allah telah memberikan keringanan lima kali.”
Musa mengatakan, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta keringanan.”
Aku terus bolak-balik antara Rabbku dengan Musa hingga Rabbku berfirman:
“Wahai Muhammad, sesungguhnya kewajiban salat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap salat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali salat sama dengan 50 kali salat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya, maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan, tapi dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan.”
Setelah itu, aku turun hingga bertemu Nabi Musa dan aku memberitahunya. Kemudian beliau berkata,“Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan lagi.”
Aku menjawab, “Aku telah berulang kali kembali kepada Rabbku hingga aku merasa malu kepadaNya.”
Fakta di Balik Sejarah Isra Mikraj dalam Islam
“Didatangkan kepadaku Burak, yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal (bagal), ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya.” (HR Muslim)
Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW memimpin shalat dua rakaat dan mengimami ruh para Nabi. Setelah shalat dan keluar dari Masjid Al-Aqsa, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman, yaitu susu dan khamar.
Rasulullah SAW pun memilih susu. “Sungguh engkau telah memilih kesucian,” kata Jibril dalam lanjutan hadis tersebut.
Mikraj kemudian dimulai. Rasulullah naik burak bersama Jibril hingga tiba di langit pertama. Hadis sahih Bukhari dari Malik bin Sha'sha'ah melanjutkan kisah perjalanan Mikraj tersebut.
“Lalu, aku dibawa di atas punggung Burak dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit.”
Rasulullah SAW melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh arwah para Nabi. Di langit ketujuh, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim AS yang sedang bersandar di Baitul Ma'mur.
Tempat itu setiap hari dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak pernah kembali lagi.
“Kemudian, Burak tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.
Ketika perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha, Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada makhluk Allah yang dapat menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya.
Maka Allah memberikan wahyu dan mewajibkan Rasulullah untuk melaksanakan 50 kali salat dalam sehari semalam. Setelah menerima tugas tersebut, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa AS.
“Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa. Aku menjawab, “Salat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”
“Aku akan kembali kepada Rabbku.”
Lalu, aku memohon, “Ya Rabb, berilah keringanan kepada umatku.” Aku diberi keringanan lima salat.
Lalu, aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam. Aku berkata kepadanya, “Allah telah memberikan keringanan lima kali.”
Musa mengatakan, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta keringanan.”
Aku terus bolak-balik antara Rabbku dengan Musa hingga Rabbku berfirman:
“Wahai Muhammad, sesungguhnya kewajiban salat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap salat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali salat sama dengan 50 kali salat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya, maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan, tapi dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan.”
Setelah itu, aku turun hingga bertemu Nabi Musa dan aku memberitahunya. Kemudian beliau berkata,“Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan lagi.”
Aku menjawab, “Aku telah berulang kali kembali kepada Rabbku hingga aku merasa malu kepadaNya.”
Fakta di Balik Sejarah Isra Mikraj dalam Islam
![]() |
Foto: Fakta di Balik Sejarah Isra Mikraj dalam Islam (Orami Photo Stock) |
Diambil dari beberapa sumber, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam peristiwa Isra Mikraj, antara lain:
1. Nabi Muhammad SAW Naik ke Atas Langit dengan Ruh dan Badannya
Nabi Muhammad SAW diangkat oleh Allah SWT ke langit dengan tubuh dan rohnya. Selama perjalanan itu, tubuhnya tetap dalam bentuk aslinya dan tidak berubah menjadi cahaya.
2. Pemahaman Kewajiban Salat
Perayaan Isra Mikraj memiliki makna untuk memuliakan dan memperkokoh sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini ditandai dengan penekanan pada kisah Isra Mikraj Nabi, yang sering dibahas secara detail dan menekankan pentingnya pemahaman tentang kewajiban salat.
3. Nabi Muhammad SAW Melihat Allah SWT dengan Mata Hatinya
Menurut jumhur ulama, saat Nabi Muhammad SAW dimasukkan ke hadirat Allah SWT dalam peristiwa Isra Mikraj, beliau berbicara langsung dengan Allah SWT.
Akan tetapi, pada saat itu, Nabi Muhammad SAW tidak melihat Allah SWT dengan mata kepala beliau, melainkan dengan mata hatinya.
4. Allah SWT Tidak Butuh Tempat
Nabi Muhammad SAW berbicara dengan Allah SWT di atas Mustawa. Namun, perlu dicatat bahwa Mustawa bukanlah tempat Allah SWT, melainkan tempat di mana Nabi Muhammad SAW berada pada saat itu.
5. Nabi Muhammad SAW Bertemu Para Nabi dan Rasul
Nabi Muhammad SAW dalam keadaan hidup bertemu dengan para Nabi dan Rasul yang telah meninggal dunia dan berbincang.
Hal tersebut merupakan sebuah mukjizat, dan menurut pemahaman para ulama, seseorang yang hidup saat ini dapat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW sebagai sebuah karamah yang diberikan oleh Allah SWT.
Meskipun peristiwa Isra Mikraj ini mungkin tidak terpikirkan oleh akal manusia biasa, namun hal ini wajib diimani oleh umat Muslim.
Sumber:
orami.co.id
Posting Komentar