Keluarga Ambil Paksa Jenazah Wawa, Korban Ledakan Bubuk Mesiu di Blitar

Ledakan rumah warga pembuat petasan di Blitar [Foto: Beritajatim]


Zlh558.com - Keluarga Wawa, yang diduga menjadi salah satu korban ledakan bubuk mesiu di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengambil jenazah dengan paksa dalam harapan agar segera dimakamkan.

Kepala Polres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono mengatakan bahwa keluarga tersebut telah menyampaikan identitas Wawa yang diduga menjadi korban, dan keluarga tersebut bersikeras untuk segera mengambil jenazah untuk dimakamkan.

"Pihak kepolisian secara prosedur harus menunggu uji laboratorium forensik. Uji sampel ini selain darah juga tulang, karena kondisinya tidak memungkinkan. Uji tulang kurang lebih satu pekan sampai pengujian selesai dan ada hasilnya, identitas dari korban ini yang diduga sebagai Wawa masih Mr X," ujar AKBP Argo Wiyono di Blitar pada Kamis, 23 Februari 2023. 

Baca juga: Kronologi Rumah Produksi Petasan di Blitar Meledak, Sejumlah Korban Tertimbun Puing Bangunan

Meski demikian, AKBP Argo Wiyono menghormati keputusan keluarga untuk segera mengambil jenazah dan memakamkannya. Keluarga Wawa juga telah membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan penuntutan terhadap kasus tersebut.

Ledakan petasan menghancurkan puluhan rumah di Blitar, Jawa Timur Sumber : VIVA/Nur Faishal

"Dari pihak keluarga memberi surat pernyataan tidak akan lakukan penuntutan dan penyidik melakukan gelar dan sudah membuat surat ke rumah sakit untuk dapat diserahkan ke keluarga," kata AKBP Argo Wiyono.

Sementara itu, AKBP Argo Wiyono menyatakan bahwa penelitian terhadap sampel sudah cukup untuk membuktikan bagian tubuh yang diduga sebagai milik Wawa, sehingga dapat digunakan sebagai bukti dalam penyelidikan.

Tiga jenazah yang telah diidentifikasi sebagai Darman (65), pemilik rumah, serta Arifin (30) dan Deni Widodo (26), keduanya anak Darman, telah diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan.

Dari keempat korban, jenazah Darman ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tiga korban lainnya, termasuk yang diduga sebagai Wawa, mengalami kerusakan parah. Ledakan tersebut terjadi pada Minggu malam, 19 Februari, dan menyebabkan empat orang meninggal dunia serta merusak 33 rumah warga dan satu fasilitas umum berupa mushala.

Baca juga: Kaliwates, Jember Diguncang Dua Kebakaran dalam Satu Hari

Dari jumlah bangunan yang rusak, 22 di antaranya mengalami kerusakan ringan, delapan mengalami kerusakan sedang, dan sisanya mengalami kerusakan berat.

Dalam penyelidikan di lokasi kejadian, petugas menemukan tiga panci yang tersebar di beberapa lokasi, serta puntung rokok di dekat titik episentrum.

Dari keterangan warga, diketahui bahwa korban-korban tersebut merupakan perokok, sehingga kemungkinan adanya aktivitas merokok yang memicu terjadinya ledakan.

Ledakan petasan menghancurkan puluhan rumah di Blitar, Jawa Timur Photo : FB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam kunjungannya ke Blitar, menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Bupati Blitar dalam perbaikan rumah warga yang menjadi korban ledakan bubuk mesiu di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Menurut Gubernur, kejadian ini adalah bencana sosial sehingga perlu adanya intervensi dalam rehabilitasi rumah terdampak. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk membantu warga yang terdampak.

Oleh karena itu, dibutuhkan payung hukum dalam bentuk Surat Keputusan (SK) terkait tanggap darurat bencana sosial sebagai dasar untuk proses intervensi terhadap korban terdampak.

"Proses rehabilitasi dari yang terdampak bisa dilakukan. SK Bupati sudah, identifikasi sudah, ya bisa segera (dilakukan sharing rehabilitasi rumah terdampak) karena tanggap darurat 14 hari, baru kemudian tahap rekonstruksi. Ini kategori rekonstruksi setelah 14 hari," kata Gubernur.







Sumber: Viva.co.id



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama