JAKARTA, Zlh558.com - Proses evakuasi rombongan helikopter Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang melakukan pendaratan darurat di tengah hutan akhirnya berhasil dilakukan.
Setelah Irjen Rusdi dan tujuh anggotanya terpaksa bermalam di tengah hutan sekitar Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi selama tiga hari dua malam, pada hari Selasa (21/2/2023) kemarin, semua rombongan berhasil dievakuasi.
"Alhamdullilah, semua bisa dievakuasi hari ini," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi.
Kejadian ini bermula saat Rusdi dan rombongan terbang menggunakan helikopter dalam rangka kunjungan kerja di Polres Kerinci pada hari Minggu (19/2/2023) pukul 09.25 WIB. Namun, cuaca yang buruk membuat rombongan itu terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar pukul 11.02 WIB di kawasan hutan sekitar Desa Tamiai.
Dalam helikopter tersebut terdapat delapan orang, termasuk Kapolda Jambi. Sementara personel lainnya adalah Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani, ADC Kapolda, dan Briptu Muhardi Aditya.
Selain itu, terdapat tiga awak helikopter, yaitu pilot bernama AKP Ali Nurdin S Harahap, kopilot AKP Amos Freddy P Sitompul, serta mekanik bernama Aipda Susilo.
Proses evakuasi telah dilakukan pada hari Minggu sore setelah Posko Polda Jambi menerima laporan bahwa helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda melakukan pendaratan darurat di tengah hutan. Tim evakuasi gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, dan warga sekitar juga mulai melakukan evakuasi melalui jalur darat dan udara.
Polisi menyebutkan bahwa kendala utama dalam proses evakuasi adalah cuaca buruk. Hal ini juga yang membuat proses evakuasi yang dilakukan pada hari Senin (21/2/2023) tidak berhasil dilakukan.
"Semoga besok cuaca bagus, bisa kita evakuasi semuanya. Memang kendala yang utama adalah cuaca. Dalam suatu saat bisa berubah atau hujan, berkabut, hujan petir seperti sore ini," ujar Dedi dalam konferensi pers pada Senin sore.
Namun demikian, sejumlah tim evakuasi gabungan telah tiba di lokasi Kapolda dan mereka dapat memberikan pertolongan pertama serta suplai bahan makanan dan selimut ke para korban melalui jalur darat dan udara.
Karena helikopter mendarat secara mendadak, Irjen Rusdi mengalami patah di tangan kanan, sedangkan penumpang lainnya juga mengalami luka.
Pada hari Senin yang cuacanya buruk, rombongan Kapolda kembali bermalam di tengah hutan bersama tim evakuasi gabungan.
Akhirnya, pada Selasa (21/2/2023) sore, tim evakuasi berhasil membawa Kapolda dan rombongan ke posko yang ada di Kabupaten Merangin. Namun, proses penyelamatan tidak mudah karena cuaca yang berkabut juga sempat menjadi kendala.
Semua korban berhasil dievakuasi melalui jalur udara dengan helikopter baik dari TNI, Polri, maupun Basarnas dengan metode hoist atau mengangkat korban dengan tali dari bawah hingga ke atas helikopter karena tidak ada tempat landasan di lokasi tersebut.
Para korban dievakuasi secara bertahap, dengan Kapolda sebagai orang terakhir yang dievakuasi. Pada pukul 14.27 WIB, tim berhasil mengevakuasi kopilot AKP Amos Sitompul dan ADC Kapolda, Briptu Aditya.
Pukul 15.00 WIB, tim telah berhasil mengevakuasi Dirkrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira dan Dirpolair Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan.
Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan pilot AKP Ali Nurdin S Harahap telah dievakuasi pukul 16.38 WIB.
"Jadi sekitar pukul 17.23 sudah berhasil dievakuasi mekanik Aipda Susilo dan Koorspripim Kompol Ayani. Jadi seluruh penumpang sudah berhasil dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto dalam konferensi pers di Posko Crisis Center, Selasa sore.
Kondisi korban setelah dievakuasi disebut berada dalam keadaan stabil. Adapun enam orang rombongan Kapolda Jambi juga telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara, Jambi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa semua korban telah mendapatkan perawatan lanjutan dari tim dokter spesialis.
"Kondisi korban dalam keadaan sadar, stabil, dan ada yang mengalami patah tulang kaki, tangan, dan rusuk," kata Sigit saat konferensi pers di RS Bhayangkara usai menjenguk para korban pada Selasa (21/2/2023) malam.
Baca juga: Helikopter Mendarat Darurat di Hutan Kerinci, Kapolri Evaluasi Kondisi Helikopter Polri
Kondisi cuaca yang buruk membuat proses evakuasi menjadi sulit dan menantang bagi tim penyelamat. Namun, dengan kerja keras dan koordinasi yang baik antara tim evakuasi gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas, akhirnya semua korban berhasil dievakuasi dengan selamat dan dibawa ke RS Bhayangkara, Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kejadian ini juga menunjukkan betapa pentingnya persiapan dan respons yang cepat dalam menghadapi bencana atau situasi darurat. Dalam hal ini, tim evakuasi gabungan yang terdiri dari berbagai instansi dan ahli di bidangnya mampu bekerja sama secara efektif dan menyelamatkan semua korban.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang, dan kita semua dapat belajar dari pengalaman ini untuk lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat apapun.
Sigit mengatakan bahwa dua korban lainnya masih dirawat di Merangin dan akan diterbangkan ke Jambi pada Rabu (22/2/2023) hari ini.
"Tapi kondisinya lebih baik. Jadi karena kondisi hari sudah malam, baru akan diterbangkan esok hari," tutur dia.
Kapolri mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan harus mendarat darurat. Untuk sementara, penyebab sementara adalah cuaca buruk.
"Kita akan cek kembali dan mendalami penyebab terjadinya kondisi mendarat darurat, untuk sementara karena cuaca buruk," ujarnya.
Sigit mengungkapkan bahwa pesawat terbelah dan patah-patah. Pendaratan darurat itu terjadi karena kondisi darurat di hutan sehingga tidak seperti mendarat biasa. Ia menambahkan bahwa helikopter yang mendarat darurat itu digunakan sejak tahun 2003, tetapi masih dalam kondisi sangat layak.
Namun, akibat kejadian ini, Kapolri akan mengevaluasi semua helikopter yang dimiliki, terutama yang diproduksi pada tahun 2000-an.
"Kita juga banyak helikopter dengan produksi terbaru. Tentu kondisinya sangat baik," tegas Sigit.
Sumber: Kompas.com
Posting Komentar