Ferdy Sambo Jujur Ada Skenario Pembunuhan,Ternyata Untuk Menyelamatkan Bharada E

Jujur ada skenario pembunuhan, Ferdy Sambo mengaku emosi dan amarah mengalahkannya (Dok. Pengadilan Npegeri Jakarta Selatan)

Ferdy Sambo mulai mengakui adanya skenario pembunuhan Brigadir J.
Hal ini disampaikan secara terbuka oleh Ferdy Sambo saat menjadi saksi dalam sidang obstruction of justice yang terdiri dari tiga terdakwa.

Pada Kamis (5/1/2023), Ferdy Sambo hadir dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai saksi.
Dalam sidang tersebut, Ferdy Sambo mengaku sangat percaya diri dalam menyusun skenario kematian Brigadir J pada tanggal 8 Juli 2022.

Hal ini membuat hakim heran dengan sikap percaya diri Ferdy Sambo saat merencanakan skenario tersebut.

"Baik, saudara tadi mengatakan sangat percaya diri, percaya diri dalam hal apa?" tanya hakim. Ferdy Sambo menjelaskan alasannya yaitu merasa aman dengan dasar hukum yang diketahuinya.

"Dalam hal pembuat skenario itu. Karena saya pikir walaupun dengan sudah menembakkan senjata Yosua ke dinding kemudian dengan untuk menyelamatkan Richard, ada tembak menembak," ucap Sambo. 

Baca juga: Ferdy Sambo Buat Jaksa Heran dengan Jawabannya Tentang CCTV yang Tidak Memiliki Tujuan Akhir: Apa Maksudnya?

"Ini berarti perlawanan ada di Perkap 1 2009 tentang penggunaan kekuatan, ini bisa masuk Yang Mulia," tambahnya.

(tangkapan layar YouTube Kompas TV)

Skenario ini muncul karena adanya keinginan untuk membebaskan Richard Eliezer dari hukuman. Ferdy Sambo mengaku menyesal atas hal tersebut.

"Jadi itu mungkin yang pikiran singkat saya waktu itu, bagaimana kemudian penembakan ini bisa membantu atau bisa melepaskan Richard. Itu yang saya sesali terus Yang Mulia," katanya.

Ditambahkan bahwa skenario pembunuhan ini dilakukan secara spontan dan dalam kondisi marah. Mantan Kadiv Propam ini mengaku bahwa pikirannya pertama kali penuh emosi membuat hakim memiliki senjata untuk memberikan pertanyaan lanjutan.

"Sehingga saudara tak memikirkan hal-hal lain yang bisa saja timbul di situ?" tanya hakim.

Suami dari Putri Candrawathi ini mengaku bahwa rasa marah dan emosi mengalahkan logikanya.

"Saya waktu itu memang emosi dan amarah mengalahkan logika saya," jawab Ferdy Sambo. 

"Saya lupa saya ini siapa waktu itu dan dampak terhadap institusi saya lupa Yang Mulia," tandasnya mengakhiri.








Sumber: Ayojakarta.com


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama