Supervisor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo Aries Setyawan menjelaskan belumlah ada laporan kerusakan akibat gempa bumi bermagnitudo 4,1 yang diprediksi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu petang.
"Hingga sekarang masih dalam penelitian dan masyarakat hanya merasakan getaran sampai skala II MMI," ucapnya saat dihubungi melalui telepon di Probolinggo.
Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bermagnitudo 4,1 dengan lokasi 7,81 LS dan 113,59 BT atau berpusat di 14 kilometer timur laut Kabupaten Probolinggo dengan kedalaman 6 km terjadi pada pukul 17.45 WIB.
Baca juga: Isi Naskah Pidato Upacara Hari Guru Nasional 2022 dari Kemdikbud via Link PDF, HUT PGRI ke 77
"Kami masih berkoordinasi dengan aparat yang berada di sekitar episentrum gempa bumi untuk mengetahui apakah ada dampak akibat gempa bumi tersebut," tuturnya.
Dia menerangkan gempa bumi itu dirasa masyarakat di Kabupaten Probolinggo lokasi Timur seperti Kecamatan Paiton, Kotaanyar, Pakuniran dan sekitarnya.
"Kami berharap semoga tak ada imbas kerusakan gara-gara gempa bumi bermagnitudo 4,1 itu di beberapa lokasi di Kabupaten Probolinggo," ucapnya.
Sementara salah seorang penduduk di Kecamatan Paiton, Muhammad menjelaskan guncangan gempa berasa di tempat tinggalnya, maka bersama istri dan anak-anaknya keluar dari rumah.
"Selesai kami merasakan tak ada guncangan gempa, Selanjutnya kami kembali masuk rumah dan mengharapkan tak ada gempa susulan," katanya.
Gempa dengan kemampuan magnitudo 4.1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Probolinggo itu dikabarkan juga dirasakan beberapa desa di Kabupaten Situbondo di antaranya di Kecamatan Banyuglugur, Jatibanteng dan Sumbermalang.
Tiga Rumah di Situbondo Retak-retak Imbas Gempa Probolinggo
![]() |
Tiga rumah retak-retak imbas Gempa Probolinggo/ Foto : Spesial (Dok BPBD Situbondo) |
Gempa M 4,1 di Probolinggo berpengaruh di lokasi. Tiga rumah penduduk Situbondo diadukan hancur dan retak-retak.
Disamping mengalami kerusakan, gempa di Probolinggo membuat kecemasan penduduk di Dusun Selobanteng, Banyuglugur, Situbondo. Bahkan, gempa yang terjadi Rabu (23/11/2022) sekitar pukul 17.45 WIB ini juga menyebabkan keretakan sejumlah tembok warga.
Baca juga: 10 Tips Meningkatkan Minat Baca Pada Anak Sejak Kecil
Tiga rumah yang rusak parah masing-masing milik Nitro dan Raisya, warga Dusun Krajan RT 01 RW.02 Desa Selobanteng, dan rumah milik Pak Jon, warga Dusun Beringin RT.02 RW.02 Desa Selobanteng, Banyuglugur, Situbondo.
Kabid Penjagaan dan Kewaspadaan BPBD Situbondo, Gatot Kiat orawan, menerangkan data sementara yang masuk cuma tiga rumah hancur terdampak.
Untuk diketahui Kecamatan Banyuglugur, Situbondo terletak memang berbatasan langsung Kecamatan Paiton, Probolinggo, lokasinya dekat dengan pusat gempa.
"Tim dari BPBD saat ini masih terus melakukan pendataan dan asesmen," tandas Gatot Trikorawan, kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).
Sementara penduduk Banyuglugur, Situbondo, memutuskan tidur di teras atau pekarangan rumah. Mereka menyatakan takut terjadi gempa susulan pada waktu malam hari.
"Ya takut saja ada gempa susulan pas enak-enaknya tidur," tutur Heri, warga Banyuglugur.
Ia mengaku, mengajak anak istrinya untuk tidur di halaman. Meski sempat khawatir jika malam hari turun hujan.
"Para tetangga juga banyak yang tidur di luar. Sehingga kalau ada gempa lagi lebih gampang berlindungnya," tandas Heri, diamini beberapa tetangganya.
Sumber : AntaraSultra
Posting Komentar