Berhenti Mengucapkan 4 Kalimat Ini di Depan Umum Jika Tak Ingin Terlihat Kurang Cerdas

Gambar by: HaiBunda.com

Ada berbagai cara untuk menunjukkan atau melihat kualitas kecerdasan seseorang. Salah satunya yang bisa terlihat yaitu dari ucapan sehari-hari yang dibicarakan.
Tak bisa dipungkiri kalau kecerdasan terkadang selalu ingin ditonjolkan oleh siapa pun. Ya, walaupun mereka tidak akan mengatakannya secara langsung. Kecerdasan juga bisa ditampilkan melalui kalimat yang diucapkan sehari-hari di depan umum.

Namun, ternyata ada beberapa kalimat yang jika dilontarkan di depan umum justru membuat terlihat kurang cerdas. Kalimat apa saja itu? Berikut rangkumannya seperti dilansir laman Entrepreneur:

1. "Ini Tidak Adil!"


Gambar by: Gurusiana

Mungkin sering kali tanpa sadar kita pernah mengatakan kalimat ini. Padahal kita semua tahu bahwa hidup ini memang tidak pernah adil. Mengatakan hal ini secara langsung dapat menunjukkan kalau Bunda berpikir bahwa hidup seharusnya adil. 
Hal ini justru akan membuat kita terlihat tidak dewasa.


Apabila kita ingin terlihat cerdas, Kuta perlu mengganti dan memilih kata yang berdasarkan fakta konstruktif dan tidak menyertakan interpretasi kita didalamnya. Misalnya saja saat Kita berada di tempat kerja. Bunda bisa berkata, "Saya tahu bahwa Anda telah memutuskan memberikan proyek yang saya incar itu kepada (nama rekan kerja). Namun, jika Anda tidak keberatan, saya ingin tahu alasan di balik keputusan itu sehingga saya tahu di bagian mana saya bisa meningkatkan kemampuan saya."

2. "Biasanya Juga Begini!"
Perubahan dan perkembangan teknologi yang berlangsung cepat mau tidak mau membuat kita harus secepatnya menyesuaikan. Mengatakan kalau Kita sudah terbiasa mengerjakan sesuatu dengan cara lama justru hanya membuat Bunda terdengar malas dan anti perubahan. Gak cuma itu, kalimat semacam ini pula bisa membuat pihak lain bertanya argumen mengapa Kita tidak berusaha meningkatkan kemampuan dengan gagasannya sendiri.

3. Kata "mencoba" 
Akan membuat kalimat berkesan sensitif dan menunjukkan kalau kamu kurang optimis pada kemampuan mu buat menyelesaikan satu pekerjaan. Kamu seharusnya memahami kemampuan mu sendiri.


Kalau kamu disuruh mengerjakan suatu, memutuskan apa Anda dapat memiliki komitmen buat menjalankannya atau menawarkan preferensi lain. Mengatakan bahwa kamu akan mencoba menunjukkan bahwa sejak awal, kamu tidak akan berusaha keras agar tugas itu selesai dengan baik.

4. "Ini Mungkin Inspirasi yang Jelek, namun ..."
Sebelum kamu menceritakan hal ini sebelumnya sampaikan idemu, jadi hal ini membuktikan kalau kamu tidak optimis hingga otomatis orang lain yang kamu ajak berbicara pun kehilangan keyakinan kepada kamu.

Sampaikan ucapan kalimat yang mengkritik diri sendiri ini dapat merusak kredibilitasmu. Seharusnya tidak mengatakan seperti itu, Anda dapat mencoba berbicara, "Saat ini gue masih kekurangan sempurna, tapi kelak gue bisa cari info yang lebih lengkap dan menghubungi Anda.".

5. Mungkin 
Saat berbicara di mana Anda dipercaya menjadi pembicaranya. Contoh: pidato, presentasi karya, seminar, dan sebagainya.

Jangan sampai mengutarakan kalimat "Mungkin"

Sebagai penguasa panggung, kamulah satu-satunya orang yang menjadi pusat perhatian. Ketika kamu bilang ” mungkin”, itu akan menurunkan > 50 % tingkat keyakinan audiens.

Apa artinya?

FIFTY-FIFTY.

Antara ya dan tidak.

Oleh karena itu, jangan membuat orang lain kebingungan lantaran kalimatmu yang setengah-setengah. Seharusnya , berargumenlah dengan berbagai sumber yang berlaku dan paling dipercaya. Kuncinya: Banyak membaca serta melaksanakan diagnosa.

6. Kayaknya 
Sama dalam kata "Mungkin". Sepertinya yakni kata yang kerap difungsikan orang di saat sedang bersembunyi.

Dengan mengatakan "Kayaknya" itu dapat menjadi pertanda kalaupun kamu tidak percaya.

Jika kamu saja tidak percaya, dengan lawan bicaramu ? 

Maka dari itu, berusahalah untuk membuang kebiasaan buruk ini. Jika kamu tidak yakin akan pendapatmu.

Berkata “Maaf, saya tidak tahu.” itu lebih baik daripada berkata kayaknya.

7. So?
"Din, tahu tidak sich tempo hari ada rekan kita yang mangkir serta ngotot lompat pagar universitas lho." papar Awal .

"so?"

"Iya, itu mahasiswa yang berlagak iyes di universitas "

"So?"

Beberapa detik kemudian.

PLAKKKKK!!!

Sebuah mouse pad melayang tepat ke wajah Dini.

Hahaha…

Kesel kan? Karena itu tak boleh senang katakan Jadi?


8. Terserah
Gambar by: Halodoc

Kata ini nyata sudah tidak asing di mata kalian?

Eh telinga ding.

Seorang pria tajir dan wanita materai 6000 datang ke sebuah restoran.

“Sayang, mau makan apa?”

“Terserah dah yang.”

“Minumnya?”

“terserah”

Sesaat kemudian, seorang waiter mengantarkan hidangan.

“Lho kok, cuman nasi + krupuk dan air putih?”

“Lha katanya terserah?”

9. Cuma Becanda
Gambar by: NU Online

Kita tidak tahu situasi hati satu orang.
Dengan melakukan hal-hal konyol yang justru melukai hati seseorang, lalu dengan enaknya bilang “cuman becanda” itu rasanya tidak etis.

Sebaiknya, jika ingin membuat lawakan. Lihatlah dulu sikon (situasi dan kondisinya).

Jangan karena ingin diperhatikan, malah berbuat yang tidak pantas. 

10. Menurut Anda? 
Kata ini tidak dapat difungsikan di sembarang tempat. Dapat berkesan tidak santunan apabila kita berujar "Menurut Anda" pada salah seorang yang kita tidak mengerti kredibilitasnya. Mohon arahan pihak lain memanglah bagus, namun tidak harus demikian.

Sudah jelaskan apa saja kalimat apa lagi yang bisa membuat terlihat kurang cerdas di depan umum!!

Sumber: 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama