Beri jeda waktu saat memakai sunscreen dan pelembap wajah
Kenyataannya, memakai produk kecantikan jangan sembarangan. Karena, ada kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan.
Zat aktif yang ada dalam suatu produk dijumpai mempunyai porsinya masing-masing.
Maknanya, menambah dua senyawa yang lain bisa memicu iritasi di kulit wajah.
Bahkan juga, bisa membuat kulit jadi breakout dan tinggalkan sisa cedera yang susah ditiadakan.
Kandungan Skincare yang Tidak Bisa Digunakan Bersamaan
![]() |
Photo: Produk Skincare (Freepik.com/freepik) |
Lumrah untuk pemula saat susah tentukan produk skincare apa yang jangan dicampur bersamaan.
Kadang, satu senyawa dengan yang lain kelihatan serupa dan susah diperbedakan, kan?
Yuk, lihat bersama keterangan di bawah untuk kandungan skincare yang tidak bisa digunakan bersama, yaitu:
1. Retinol dan Vitamin C
Retinol adalah senyawa skincare yang paling dicintai beberapa orang. Dikenali dengan vitamin A, ini bisa regenerasi kulit dan menahan garis-garis lembut.
Terlepas manfaat retinol bagus untuk kulit, memakai ini perlu berhati-hati.
Retinol dan vitamin C termasuk kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan.
Karena, ini memicu kulit jadi kering dan iritasi. Seharusnya, digunakan pada saat yang berlainan, misalnya pada pagi dan malam hari.
2. AHA/BHA dan Retinol
![]() |
Photo: Pipet Serum (Freepik.com/rawpixel-com) |
Journal of the German Society of Dermatology menerangkan jika AHA dan BHA memiliki sifat eksfoliasi, yaitu untuk mengusung kulit mati di kulit.
Memakai bersamaan dengan retinol, bisa membuat kulit jadi iritasi dan terkelupas.
Disamping itu, keduanya sebagai produk yang semacam dan memiliki sifat 'keras'.
"Memiliki efek samping yang berpotensi mengiritasi, terutama dipakai kombinasi," kata Elizabeth Bahar Houshmand, MD, dokter kulit bersertifikasi di Dallas, diambil dari Everyday Health.
3. Glycolic Acid dan Azelaic Acid
Sudah pernahkah dengar skincare yang memiliki kandungan gycolic atau azelaic acid? Ini kerap diketemukan pada produk eksfoliator.
Sayang, ini terhitung kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan.
Ada beberapa resiko yang bisa membuat kulit jadi hancur, yaitu mencakup:
- Kulit kemerahan
- Kulit terkelupas parah
- Jadi kering dan perih
Untuk mencegah ini terjadi, pakai pada hari yang lain untuk memperoleh khasiatnya.
4. Benzoil Peroksida dan Retinol
![]() |
Photo: Botol Serum (Freepik.com/freepik) |
The Journal of Dermatology menunjukkan jika benzoil peroksida cukup mujarab untuk menangani acne vulgaris.
Ini mencakup jerawat berbentuk komedo putih atau hitam.
Walau demikian, benzoil peroksida dan retinol terhitung kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan.
"Tidak disarankan untuk menggunakan benzoil peroksida dan retinoid bersama-sama. Ini karena dapat mempengaruhi satu sama lain, sehingga kurang efektif," terang Shari Marchbein, dokter kulit bersertifikasi di New York City, diambil dari InStyle.
5. SPF dan Retinol
Lalu, bagaimana dengan memakai sunblock dan retinol secara bersamaan? Ini jangan dilaksanakan, ya.
Sunblock yang memiliki kandungan SPF memang bagus untuk menahan kanker kulit dari pancaran cahaya UV.
"Namun, ini tidak bisa dicampur dengan retinol karena membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari," kata Dr Marchbein.
Bukannya ingin membuat perlindungan kulit dari cahaya matahari, janganlah sampai justru jadi iritasi ya.
6. Retinol dan Asam Salisilat
![]() |
Photo: Wanita Memakai Serum (Freepik.com/freepik) |
Asam salisilat termasuk cukuplah baik untuk menangani permasalahan jerawat dan pergantian kulit.
Tapi, ini terhitung kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan dengan retinol.
Dipakai secara bersamaan mempunyai efek kulit jadi kering, iritasi, bahkan juga permasalahan kulit yang lain.
Untuk kulit yang peka bisa membuat wajah berasa seperti terbakar dan memeras.
Seharusnya pakai produk itu di saat yang berbeda, ya.
7. Vitamin C dan Peptide
Journal of Functional Foods menerangkan, vitamin C dan peptide mempunyai manfaat yang serupa, yaitu untuk membuat cerah wajah.
Walau bagus untuk kulit, ini jangan dipakai bersamaan. Senyawa yang dikombinasi akan alami peralihan dan teroksidasi.
Mengakibatkan, kandungan skincare yang menyerap kulit tidak bisa memberi faedah yang maksimal.
8. Benzoil Peroksida dan Vitamin C
![]() |
Photo: Serangkaian Skincare (Freepik.com/ikvyatkovskaya) |
Sama seperti pada benzoil peroksida dan vitamin C. Ini termasuk kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan, lho.
Benzoil peroksida ialah zat aktif yang mempunyai tujuan untuk hilangkan jerawat.
Memakai bersamaan dengan vitamin C beresiko akan alami oksidasi. Karena itu, keduanya tidak bisa berguna dengan seutuhnya.
Lebih bagus pakai pada hari yang lain untuk menahan ini terjadi.
9. Niacinamide dan AHA/BHA
Mam salah satunya penggemar senyawa niacinamide? Lihat cara memakainya, yuk.
Termasuk dalam vitamin B3, ini diperkaya antioksidan yang memiliki sifat antiradang dan membuat cerah wajah.
Manfaatnya yang sudah bisa dibuktikan di beberapa orang, tetapi tidak boleh campur ini dengan AHA/BHA, ya.
Keduanya terhitung dalam senyawa asam dan jika digabung beresiko kulit jadi iritasi.
10. Vitamin C dan Niacinamide
Kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan juga ada pada vitamin C dan niacinamide.
Walau keduanya sanggup membuat cerah dan hilangkan sisa jerawat pada wajah, tidak boleh digabung, ya.
Selainnya manfaatnya tidak bisa maksimal, ini membuat kulit jadi kemerahan dan gatal-gatal.
Lebih bagus untuk memakai ini di saat atau hari yang lain.
11. SPF dan Pelembap
![]() |
Photo: Memakai SPF (Freepik.com/freepik) |
Produk pelembap memang diperlukan kulit untuk setiap hari.
Lepas itu, kenyataannya ini jangan dipakai bersamaan dengan sunscreen yang memiliki kandungan SPF.
"Jangan mencampur tabir surya dengan makeup atau pelembap. Menggunakan sunscreen harus dalam 1 lapis untuk melindungi kulit dengan optimal," kata Dr. David Lortscher, dokter kulit bersertifikasi dan CEO Curology, merilis dari InStyle.
Untuk alternative-nya, beri jeda beberapa saat saat sebelum memakai produk yang lain, ya.
12. BHA dan Benzoil Peroksida
BHA memang salah satu zat aktif yang cukup rawan bila digunakan dengan lainnya.
Ini juga terhitung dalam kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan dengan benzoil peroksida.
Menggunakan secara bersama bisa memicu kulit gampang iritasi dan gatal-gatal.
Bahkan juga, beberapa orang rasakan kulit jadi seperti 'tertarik' dan kering yang cukup kronis.
13. Water dan Oil Based
Tidak asing kita dengar jika minyak dan air susah untuk bersatu. Ini juga bisa dirasa pada skincare, lho.
Beberapa skincare ada yang memiliki kandungan water atau oil based.
Saat memakai ini secara bersamaan, akan menghancurkan efektifitas kedua produk itu.
Kandungan minyak akan meredam formulasi air hingga peresapan jadi tidak berhasil. Yuk, mulai saat ini dijauhi, ya!
14. Sabun pH Tinggi dan Vitamin C
![]() |
Photo: Membersihkan Muka (Freepik.com/wayhomestudio) |
Vitamin C terbaik bila diformulasi lewat produk yang pH rendah.
Merilis dari Everyday Health, Leslie Baumann, MD, penulis di MDedge Dermatology menerangkan jika memakai pencuci berbasiskan sabun yang mempunyai pH tinggi akan turunkan kekuatan kulit untuk mempernyerap vitamin C.
Karena itu, ini bisa membuat produk tidak maksimal bekerja di kulit.
Untuk alternative-nya, The Journal of Clinical and Aesthethic Dermatology mengajurkan untuk memakai pembersih wajah yang memiliki kandungan sailisat atau glikolat.
15. Senyawa Aktif yang Sama
Ingin coba kedua senyawa sama di merek skincare berbeda? Seharusnya tidak boleh dilakukan, ya.
"Kekhawatiran saya dengan menggandakan zat aktif yang sama akan memicu iritasi," kata Deirdre Hooper, MD, dokter kulit bersertifikasi di Audubon Dermatology di New Orleans, merilis dari Everyday Health.
Saat iritasi, ini akan tingkatkan kesempatan untuk mengalalami efek dari senyawa itu.
16. Bakuchiol dan Asam Glikolat
Semenjak namanya membumbung, kandungan bakuchiol bisa kita jumpai dalam beragam produk perawatan kulit sekarang ini.
Dipandang jika kandungan bakuchiol mempunyai keefektivitasan yang serupa dengan retinol, tetapi cenderung semakin aman dan beresiko rendang membuat iritasi kulit.
“Karena tidak menyebabkan iritasi seperti halnya retinol topikal, sehingga bakuchiol dapat digunakan dua kali sehari. Bahkan bakuchiol dapat menenangkan kulit yang teriritasi," ungkapkan Dr Inessa Fishman, MD, seorang Specialist Bedah Kosmetik, Plastik dan Rekonstruksi di Amerika Serikat, dikutip dari Tatler Asia.
Kandungan ini bisa digabungkan dengan beragam kandungan perawatan kulit yang lain, seperti squalene, asam polihidroksi (PHA), dan yang lain.
Tetapi, merilis dari Aviva Plastic Surgery, dianjurkan tidak untuk menyatukan kandungan bakuchioal dengan asam glikolat, karena berpotensi dalam turunkan formulanya dan dampak bagusnya untuk kulit.
Kandungan Skincare yang Boleh Dipakai Bersamaan
![]() |
Photo: Pelembap Wajah (Freepik.com/cookie-studio) |
Sesudah ketahui beberapa kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan, kamu agar lebih berhati-hati kembali pada memakai produk perawatan kulit.
Intinya yang mempunyai kulit cenderung peka atau yang kerap alami permasalahan kulit.
Selainnya kandungan skincare yang jangan digunakan bersamaan, kamu perlu ketahui beberapa gabungan kandungan perawatan kulit yang aman dipakai bersamaan.
Melansir dari situs Ipsy, berikut daftar kandungan skincare yang cenderung aman walau digunakan secara bersamaan, yaitu:
- Antioksidan dan SPF
- Vitamin C dan ferulic acid
- Retinol dan peptide
- Niacinamide dan hyaluronic acid
- Salicylic acid dan glycolic acid
- AHA dan squalane
- Vitamin C dan vitamin E
- Niacinamide dan ceramide
- Bakuchiol dan squalane
Dengan adanya banyak produk kecantikan kulit dari beragam brand sekarang ini tentu saja membuat beberapa orang ketidaktahuan saat menentukan perawatan kulit yang tepat.
Ketahui kandungannya tiap skincare, kurang lebih bisa membantu perjalanan Mam dalam mendapati produk perawatan kulit yang akurat.
Karena itu, yuk mulai saat ini catat daftar kandungan skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan di atas!
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/kandungan-skincare-yang-tidak-boleh-dipakai
Posting Komentar