Sealant Gigi Adalah


 

Sealant gigi ( disebutkan sealant pit dan fissure , atau cuma fissure sealant ) ialah perawatan gigi yang ditujukan untuk menahan kerusakan gigi. Gigi mempunyai ceruk pada permukaan gigitannya; gigi belakang mempunyai sela (alur) dan beberapa gigi depan mempunyai lubang cingulum. Lubang dan sela berikut yang paling rawan pada kerusakan gigi karena makanan dan bakteri melekat didalamnya dan sebab itu ialah tempat yang susah dibersihkan. Sealant gigi ialah bahan yang ditaruh di lubang dan sela ini untuk mengisinya, membuat permukaan lembut yang gampang dibikin bersih. Sealant gigi khususnya dipakai pada anak-anak yang beresiko semakin tinggi alami kerusakan gigi, dan umumnya terpasang selekasnya sesudah gigi geraham dewasa tumbuh.


Latar belakang

Plak atau karies gigi ialah masalah kesetimbangan di antara kehilangan dan pencapaian mineral dari permukaan gigi. Lenyapnya mineral dari gigi terjadi dari bakteri dalam mulut, memfermentasi makanan dan menghasilkan asam, dan gigi memperoleh mineral dari air liur dan fluoride yang berada di dalam mulut. Saat keseimbangan ini tidak imbang karena biasanya konsumsi karbohidrat yang bisa difermentasi, kebersihan mulut yang jelek, dan minimnya konsumsi fluoride, ada kehilangan terus-terusan dan sedikit tambahan mineral dalam periode waktu lama, yang pada akhirannya bisa mengakibatkan apa yang dijumpai sebagai kerusakan gigi.

Sealant gigi ialah perawatan penangkalan yang disebut bagian dari pendekatan kedokteran gigi interferensi minimum untuk perawatan gigi. Sealant ini ialah bahan plastik yang ditaruh di pit dan fissure (ceruk pada permukaan kunyah) gigi pertama (bayi) atau tetap (dewasa) dan gigi premolar pada bagian belakang mulut. Gigi geraham ini dipandang seperti gigi yang paling rawan pada plak gigi karena anatomi permukaan kunyah gigi ini, yang menghalangi pelindungan dari air liur dan fluoride dan justru memberikan dukungan penumpukan karies. Pendekatan ini memberikan fasilitas penangkalan dan interferensi awal, untuk menahan atau hentikan proses plak gigi saat sebelum capai tahapan akhir penyakit, yang dikenal juga sebagai "lubang" atau kavitasi pada gigi. Sesudah gigi kavitas, dibutuhkan restorasi gigi untuk membenahi kerusakan, yang mengutamakan keutamaan penangkalan dalam melestarikan gigi untuk mengunyah seumur hidup.

Menahan kerusakan gigi dari pit dan fisur gigi diraih dengan sealant gigi yang sediakan barikade fisik membuat perlindungan permukaan dan jalur gigi alami, menghalangi penimbunan bakteri dan makanan yang terjebak dalam sela dan jalur itu. Sealant gigi memberi permukaan lembut yang gampang dicapai bagus untuk factor perlindungan alami, air liur dan bulu-bulu sikat gigi saat bersihkan gigi. Karena sealant gigi warna bening atau putih, sealant cuma kelihatan sesudah dicheck dengan jeli.

Beberapa professional perawatan kesehatan mulut terhitung dokter gigi, terapi gigi , pakar kesehatan gigi , terapi kesehatan mulut dan pendamping gigi (di sejumlah negara bagian di AS) bisa mengaplikasikan sealant gigi pada gigi.


Sejarah 

Ada beberapa usaha yang sudah dilakukan dalam beberapa dasawarsa paling akhir untuk menahan perubahan plak , terutamanya plak oklusal karena pernah diterima pada umumnya jika pit dan fisura gigi akan terkena bakteri dalam kurun waktu sepuluh tahun sesudah erupsi ke mulut. GV Black , pembuat kedokteran gigi kekinian , memberitahukan jika lebih dari 40% peristiwa plak pada gigi tetap terjadi pada pit dan fisura karena sanggup meredam makanan dan karies.

Salah satunya usaha pertama untuk menahan plak oklusal terjadi di awal tahun 1905 oleh Willoughby D. Miller. Miller, perintis kedokteran gigi , mengaplikasikan perak nitrat pada permukaan gigi, secara kimiawi menjaga biofilm dengan peranan antibakterinya pada ke-2 Streptococcus mutans dan Actinomyces naeslundii , yang ke-2 nya sebagai bakteri plak. Perak nitrat , yang diterapkan oleh H. Klein dan JW Knutson di tahun 1940-an, dipakai dalam usaha untuk menahan dan meredam plak oklusal.

Di tahun 1921, TP Hyatt, seorang peneliti perintis, ialah orang pertama kali yang mereferensikan odontotomi profilaksis (operasi penangkalan). Proses ini mengikutsertakan pembuatan preparasi kavitas Kelas 1 pada gigi yang dipandang beresiko meningkatkan plak oklusal , yang meliputi semua pit dan fisura. Perluasan pit dan fisur selanjutnya berisi amalgam.

CF Bödecker, seorang dokter gigi dan ilmuwan, lakukan usaha untuk menahan plak oklusal. Awalannya, di tahun 1926 Bödecker akan memakai bur bulat besar untuk melembutkan sela. 1929, Bödecker usaha untuk menahan plak oklusal dengan bersihkan pit dan fissure dengan explorer dan tutup pit dan fissure dengan semen gigi , seperti semen oxyphosphate. Bödecker selanjutnya jadi advocator untuk proses odontotomi profilaksis (operasi penangkalan).

Di tahun 1955, MG Buonocore memberi wacana mengenai faedah etsa e mail dengan asam fosfat. Studinya memperlihatkan jika resin bisa direkatkan ke e mail lewat etsa asam, tingkatkan daya rekat sekalian membuat kredibilitas marginal yang lebih bagus berbahan restorasi resin. Mekanisme ikatan berikut yang mengakibatkan kesuksesan pembikinan fissure sealant di masa datang.

Di tahun 1966, EI Cueto membuat bahan sealant pertama, yakni methyl cyanoacrylate. Tetapi, bahan ini rawan pada kerusakan bakteri dari hari ke hari, maka dari itu bukan bahan penyegel yang bisa diterima. Bunonocore membuat perkembangan selanjutnya di tahun 1970 dengan meningkatkan bisphenol-a glycidyl dimethacrylate, yang disebut resin kental biasanya dikenali sebagai BIS-GMA. Bahan ini dipakai sebagai dasar untuk banyak peningkatan bahan sealant/komposit berbasiskan resin dalam kedokteran gigi, karena tahan pada kerusakan bakteri dan membuat ikatan yang konstan dengan enamel yang tergesek.

Di tahun 1974, segel sela semen ionomer kaca (GIC) dikenalkan oleh JW McLean dan AD Wilson.


Prosedur Klinis

Walau sealant gigi direferensikan untuk terpasang kesemua anak selekasnya sesudah erupsi gigi geraham tetap, ada tanda-tanda detil kapan mereka harus terpasang. Indikasi ini khususnya datang dari permasalahan yang hendak mengakibatkan pasien dipandang beresiko plak tinggi, untuk menahan plak gigi.


Indikasi itu ialah:

Pasien yang ada pada kenaikan resiko plak karena beberapa faktor seperti kebersihan mulut yang jelek, minimnya paparan fluoride, pengalaman plak awalnya dan saat ini, perawatan ortodontik sekarang ini

Diet gula tinggi yang tingkatkan liabilitas pasien pada plak gigi

Gigi dengan cacat enamel seperti MIH, walau cacat enamel kemungkinan membuat susah untuk mengikat sealant gigi ke gigi, masih tetap penting jika gigi ini disegel karena kualitas enamel yang jelek membuat lebih rawan pada kerusakan gigi

Pasien dengan kisah klinis yang sulit misalkan pasien dengan penyakit sistemik yang memicu karena ini bisa tingkatkan resiko plak pasien karena mungkin mulut kering karena penyembuhan atau jalani perawatan berkelanjutan yang bisa memengaruhi kekuatan pasien untuk lakukan kebersihan mulut yang ideal dan menjaga kandungan gula yang rendah skema makan

Lesi plak awal bisa diobati dengan sealant gigi untuk menahan restorasi gigi invasif. Sealant gigi sebagai perawatan akan pas untuk plak oklusal yang meluas tidak lebih dari sepertiga jalan lewat dentin pada gigi pertama dan lesi e mail pada gigi tetap

Sealant gigi dapat ditandai untuk cacat gigi seperti dens in dente, amelogenesis imperfecta dan fisura pada dalam gigi seri lateral

Tidak ada kontraindikasi khusus untuk tempatkan sealant gigi. Supaya resin fissure sealant sukses, kontrol kelembapan yang baik sekali dibutuhkan sepanjang peletakan fissure sealant. Dalam kasus di mana kontrol kelembapan tidak bisa diraih karena itu sealant fisura Glass Ionomer harus ditaruh sampai waktu di mana kontrol kelembapan lumayan memadai untuk tempatkan sealant fisura resin.





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama