Banjir bandang di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Foto: Avirista Midaada)
Malang, Jawa Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengatakan jika banjir yang terjadi di daerah bagian selatan wilayah itu mengakibatkan sekurangnya 600 keluarga terimbas musibah itu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan saat diverifikasi, Senin malam, menjelaskan jika banjir di Dusun Sitiarjo sekarang ini keadaannya mulai kering.
"Untuk Sitiarjo mulai kering, tetapi sekarang ini hujan kembali. Data masih berkembang, tetapi lebih kurang ada 600 keluarga yang terimbas di Sitiarjo," katanya.
Sadono menerangkan sekarang ini tidak ada tempat evakuasi yang dibuka untuk memuat masyarakat terimbas banjir yang dikarenakan ada hujan dengan intensif tinggi itu.
Masyarakat terimbas, katanya, mayoritas ada di rumah keluarga atau tetangga yang lebih aman.
Berdasar data sementara, ada delapan dusun dari 5 kecamatan yang terimbas banjir di daerah Kabupaten Malang ialah Dusun Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Dusun Purwodadi dan Dusun Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo.
Selanjutnya, Dusun Sitiarjo, Dusun Sidoasri dan Dusun Tambakrejo di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Dusun Sumbermanjing Kulon Kecamagtan Pagak dan Dusun Sumberoto di Kecamatan Donomulyo. Tinggi air bervariatif sampai dua mtr..
Sadono menambah, keadaan di Dusun Lebakharjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan hampir sama. Masyarakat yang terimbas banjir sekarang ini ada di rumah tetangga atau pindah ke rumah famili mereka.
Disamping itu, di Dusun Lebakharjo sudah ada team awalnya dari BPBD Kabupaten Malang dan elemen berkaitan. Di daerah itu, tidak ada kerusakan berat cuma material lumpur dan kayu di jalanan. Pembersihan akan dilaksanakan pada Selasa (18/10).
"Untuk sekarang ini di Sitiarjo tidak ada pos evakuasi. Di Lebakharjo sama keadaannya, masyarakat terimbas ke rumah keluarga atau tetangga," ucapnya.
Dia menambah, untuk Dusun Purwodadi dan Dusun Pujiharjo di Kecamatan Donomulyo, BPBD Kabupaten Malang masih berusaha lakukan pencatatan. Masalah untuk pencatatan sekarang ini karena akses jalan yang tertutup longsor.
"Alat berat telah berada di sana, tetapi tetap belum bekerja karena masih hujan lebat," katanya.
Awalnya, banjir terjadi Dusun Sitiarjo karena hujan dengan intensif tinggi yang mulai mengguyuri daerah itu semenjak Sabtu (15/10) jam 04.00 WIB. Tinggi muka air di Sungai Dusun Kedung Banteng terdaftar alami peningkatan sampai empat mtr..
Dengan peningkatan tinggi muka air itu mengakibatkan hulu pada Sungai Panguluran Desa Krajan tengah, Dusun Sitiarjo melimpah kurang lebih dari jam 06.30 WIB. Limpahan air itu mengakibatkan rumah masyarakat tergenang sampai 1,5 mtr..
Daerah Sitiarjo sebagai salah satunya tempat yang berpotensi berlangsungnya banjir di saat terjadi hujan dengan intensif tinggi. Pada tengah September 2022, sedikitnya ada beberapa puluh rumah di Dusun Sitiarjo yang terimbas banjir karena hujan intensif tinggi.
Warga di tempat dan beberapa sukarelawan masih lakukan pembersihan material banjir.
Ketua RT 55 RW 3 Dusun Sitiarjo, Adi Susilo menjelaskan, banjir di dusunnya terjadi semenjak Sabtu (15/10/2022).
"Tetapi terkadang pasang, terkadang kering. Bergantung guyuran hujan. Jika hujan lebat banjir pasang. Jika hujan surut, banjirnya ikut kering," bebernya saat dijumpai, Senin.
Kubangan air paling tinggi terjadi di hari ini, Senin, persisnya sekitaran jam 13.00 WIB. Tinggi kubangan air capai 1,5 mtr.. Kubangan air itu mulai kering pada jam 16.00 WIB. Warga juga pindah ke rumah masyarakat yang lain tidak terimbas banjir.
"Kubangan air ini terjadi karena debet air di sungai penguluran naik. Hingga melimpah sampai ke perkampungan masyarakat," terangnya.
Adi Susilo menjelaskan, banjir ini terjadi baru pertama kalinya semenjak tahun 2017 kemarin.
Sedangkan, Sibat PMI Sumbermanjing Wetan, Yusak Krismanto menjelaskan, ada empat desa di Dusun Sitiarjo yang terisolasi karena kubangan banjir itu.
Empat desa itu yaitu Desa Krajan Lor sekitar 3 RW, Krajan Wetan 2 RW, Krajan tengah 3 RW, dan Rowotrate 2 RW.
"Sekarang ini titik paling kronis ada di Desa Rowotrate, Dusun Sitiarjo. Di situ kubangan air masih sekitaran 1,5 mtr.," terangnya.
Tidak ada korban jiwa karena kubangan air itu, cuma rugi meterial untuk masyarakat yang terimbas kubangan air itu.
"Untuk berapakah masyarakat yang terimbas, sekarang ini masih lakukan pencatatan. Untuk di Desa Rowotrate 265 kepala keluarga," ujarnya.
Posting Komentar