Jadi trending di sosial media terhitung TikTok, mengenai apakah itu resesi 2023 Global? baca penuturannya.
Cerita yang tersebar menerangkan, imbas resesi 2023 global ialah di bidang ekonomi.
Dimulai dari daya beli yang turun, naiknya harga pada umumnya dan terjadi PHK besar besaran.
Ini muncul karena Wabah Covid yang melalui dan imbas perang Ukraina dan Rusia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyebutkan bisa terjadi resesi global pada 2023.
Presiden Jokowi mengatakan, bukan Hanya Indonesia tetapi dunia akan gelap pada tahun 2023.
Defenisi resesi global ialah periode terjadi pengurangan ekonomi yang berkelanjutan di penjuru dunia.
Dampak besar resesi akan kelihatan satu keadaan di mana ekonomi satu negara akan lebih buruk.
Kelihatan dari produk lokal bruto (PDB) negatif, pengangguran bertambah, atau kemajuan ekonomi riel berharga negatif sepanjang dua kwartal beruntun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan jika ada kekuatan resesi ekonomi dunia tahun 2023 yang disebabkan karena inflasi, suku bunga dan pelambatan manufacturing.
Bila terjadi resesi di Indonesia 2023 karena itu ada banyak hal yang terjadi.
Efeknya inflasi (peningkatan harga pada umumnya) yang semakin meninggi.
Dampak yang lain resesi ialah seperti timbulnya banyak pengangguran dan tutupnya sektor bisnis tertentu. ***
Rumor berkenaan teror resesi ekonomi global tahun 2023 pasti memunculkan kekuatiran pada masyarakat.
Dalam pengakuannya beberapa waktu lalu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati juga memproyeksikan ekonomi dunia akan masuk jurang resesi pada tahun 2023.
Tentu saja imbas resesi ekonomi ini akan dirasa warga Indonesia, yang diikuti dengan beragam permasalahan ekonomi.
Misalnya ancaman gelombang penghentian hubungan kerja (PHK), yang berbuntut pada bertambahnya angka pengangguran.
Teman Puan pasti tidak ingin kehilangan tugas di periode resesi ekonomi, kan?
Memang tidak ada perusahaan yang betul-betul kuat meredam krisis ekonomi, apa lagi bila terjadi berkelanjutan.
Tetapi kamu harus ketahui, ada banyak industri yang masih tetap diperlukan dan cenderung konstan selama saat resesi.
Hingga jika diatur secara baik, karena itu industri atau bidang itu dapat bertahan di periode kritis ekonomi.
Apa sajakah? Simak seperti diambil PARAPUAN dari Investopedia.
1. Bidang Fast-moving Consumer Goods (FMCG)
Bidang Consumer Staples atau yang modern dikenali sebagai FMCG, sebagai industri yang menghasilkan barang keperluan setiap hari.
Karena apa saja yang terjadi pada keadaan ekonomi, tiap orang masih tetap memerlukan beberapa barang rumah tangga untuk kepentingan setiap hari.
Misalkan saja sabun, pasta gigi, shampo, detergent, sabun cuci piring, tisu, dan lain-lain.
Karena beberapa produk ini selalu disukai dan diperlukan, karena itu barang itu dipandang seperti keperluan primer customer.
Hingga walau terjadi krisis ekonomi, tetapi bila mempunyai management yang bagus dan kuat, karena itu industri ini cenderung konstan di periode krisis.
2. Ekspedisi Pengangkutan
Di zaman digital dengan rutinitas berbelanja online seperti saat ini, ekspedisi pengangkutan adalah bidang yang masih diperlukan.
Bukan untuk pengangkutan jarak jauh, ekspedisi pengangkutan kecil berbentuk jasa antara barang juga masih tetap diperlukan di tengah-tengah resesi ekonomi.
Dari sisi industri besar, ekspedisi pengangkutan diperlukan untuk mengirim barang dari 1 lokasi ke lokasi lain.
Hingga perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan pengangkutan barang, tetap dibutuhkan di tengah-tengah krisis.
3. Bidang Kesehatan
Wabah Covid-19 lebih dari dua tahun akhir menunjukkan jika bidang kesehatan ialah yang paling diperlukan oleh warga.
Keperluan akan dokter, tenaga perawat, beberapa obat, sampai perawatan kesehatan yang memiliki sifat estetik juga masih tetap diperlukan.
Walau berada di tengah krisis, setiap kita pasti ingin tetap mempertahankan kesehatan untuk menjaga keproduktifan.
Walau krisis ekonomi membuntuti, tetapi bidang kesehatan akan diperlukan pada kondisi apa saja.
Nach itu lah Teman Puan tiga industri yang diprediksi masih tetap konstan di periode krisis ekonomi.
Warga dunia sekarang mulai siaga pada teror stagflasi dan krisis yang menghantui.
Tetapi, dari semua negara yang siaga. Masih tetap ada daerah-daerah yang peluang akan aman dari gejolak resesi 2023.
Daerah itu bahkan juga diprediksi masih mencatat perkembangan yang melebihi prediksi untuk dunia.
Sudah diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) sudah mengingati ada keruntuhan beberapa negara ke jurang resesi. IMF memprediksi ekonomi dunia cuma akan tumbuh 3,2% di tahun ini dan melamban sampai 2,9% pada 2023.
Bank Pembangunan Asia (ADB) menyaksikan negara berkembang di Asia yang masih tetap meneruskan rekondisi walau resiko pelambatan mengancam.
Beberapa negara di Asia Tenggara diprediksi akan cetak perkembangan positif di tahun ini dan tahun depannya.
"Keinginan lokal yang kuat di Indonesia dan Filipina berperan pada prospect perkembangan 5,1% yang lebih bagus tahun ini untuk Asia Tenggara, walau prospect keinginan global yang lebih kurang kuat sudah mengakibatkan pengurangan dalam prediksi untuk tahun depannya," catat ADB dalam laporannya, diambil Rabu (5/10/2022).
Berikut beberapa negara di Asia Tenggara (Asean) yang ekonominya tetap tumbuh positif pada 2023.
1. Vietnam
2. Filipina
3. Kamboja
4. Indonesia
5. Malaysia
ADB memprediksi India, Maladewa, Uzbekistan dan Georgia akan mencatatkan perkembangan di atas 5% pada tahun depannya. Walau akan dikuasai inflasi tinggi, ekonomi India diprediksi akan tumbuh 7,2% pada 2023.
Sedangkan, China sebagai ekonomi ke-2 paling besar di dunia diprediksikan cetak perkembangan rendah tahun depannya. ADB menetapkan prediksi perkembangan 4,5% untuk China pada 2023. Inflasi diprediksikan bertambah tahun depannya karena harga pangan yang semakin tinggi.
Posting Komentar