DAHSYAT.COM, Buntut kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, sejumlah oknum polisi diduga terlibat pelanggaran kode etik.
Tak terkecuali para perwira menengah yang diketahui pernah bertugas di Polda Metro Jaya.
Peran Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran juga dipertanyakan di sini, karena tidak kurang dari lima anak buahnya saat ini ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok dan di Biro Provos Mabes Polri.
Permintaan Irjen Pol Fadil Imran untuk juga diselidiki sudah banyak berdatangan, terutama dari netizen.
Bahkan tagar #FadilHarusDicopot menjadi trending topic di Twitter Indonesia selama beberapa minggu.
Selain rumor tentang hal itu, hal lain yang masih sedikit diketahui publik menyangkut "dapur" kekayaan Irjen Pol Fadil Imran, yang diperoleh dari karirnya yang sukses di dunia kepolisian.
Dikutip dari YouTube Auto Popular, Sebelum menduduki jabatan strategis di Institusi Polri, pria kelahiran 1
Agustus 1968 ini terlebih dulu mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian ( AKPOL ) dan lulus pada tahun 1991.
Di awal karirnya sebagai pengayom masyarakat, dia memulai kiprahnya di bidang investigasi, dan sempat menjadi Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat.
Iklan
Setelah itu, karirnya menanjak, terutama ketika diangkat menjadi Kapolres Cengkareng Metro pada tahun 1999.
Kemudian, ia dipindahkan ke posisi yang sama, Polda Metro Tanah Abang, pada tahun 2002.
Senior dari Irjen Ferdy Sambo di Akademi Kepolisian ini, sempat menjabat sebagai Kasat III Bareskrim Polda Metro Jaya pada tahun 2008, dan sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok pada tahun yang sama.
Akhirnya, setelah menjabat sebagai Pakar Sosial Budaya Kapolri Idham Azis dari tahun 2019 hingga 2020, Irjen Fadil Imran merasakan dorongan untuk menjadi orang nomor satu di Polda Jawa Timur.
Tidak lama kemudian Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran dipindahkan ke pos Kapolda di wilayah lain.
Dimana ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 16 November 2020 menggantikan Irjen Pol Nana Sujana.
Tindakan Irjen Pol Fadil Imran di lingkungan Polri tentu sangat elegan.
Hal ini terlihat dari banyaknya kasus terkenal yang pernah ia tangani.
Berawal dari penangkapan Rian Jombang pada 2008, kemudian terkait penangkapan Hercules dan John Kei pada 2013.
Irjen Pol Fadil Imran juga sempat menangani kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn 2016
Hingga kehancuran dari kelompok yang diorganisir Islamic Cyber Army tahun 2018.
Sejak mengambil sumpah jabatan Kapolda Metro Jaya, tentunya dia juga diwajibkan untuk menyerahkan laporan harta kekayaannya pada negara, melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam laporan LHKPN yang diserahkan ke KPK pada 26 November 2020, tercatat total aset yang diakui Irjen Kementerian Kepolisian Fadil Imran adalah Rp
4,25 milyar.
Dalam rincian harta yang ia miliki, kita tahu bahwa hanya satu kendaraan roda empat miliknya.
Kendaraan tersebut adalah Toyota Innova Venturer yang telah diseleksi oleh Irjen Kemenpol Fadil Imran sejak tahun 2017.
Toyota Innova premium ini dibandrol lebih mahal dari Kijang saat pertama kali muncul, yaitu untuk kendaraan pribadi.
Saat ini, Toyota Innova Venturer dibanderol mulai dari Rp 494 juta hingga Rp 527 juta.
Namun untuk menjalankan tugasnya sehari-hari, Irjen Pol Fadil Imran ini diketahui mengendarai Lexus LX570 sebagai kendaraan dinasnya.
Selain masalah kendaraan, sosok pria yang namanya juga muncul berkat keikutsertaannya dalam bursa PJ Gubernur DKI Jakarta yang juga diketahui memiliki dua bidang tanah yang terletak di Bekasi dan Bandar Lampung.
Untuk tanah yang berlokasi di Bekasi, seluas 688m², senilai Rp 1,37 miliar.
Sementara itu, tanah di Bandar Lampung, seluas 1.080 m², dengan nilai hingga Rp 1 miliar.
Sisanya dalam laporan LHKPN miliknya, perwira tinggi Polri yang sempat mendapat ancaman boikot dari Rizieq Shihab atas dugaan keterlibatannya dalam kasus KM 50, juga memiliki uang dan sejenisnya senilai Rp 1,49 milyar.
Ini masih jauh dari putri kandungnya, Farah Puteri Nahlia, yang menjadi anggota DPR periode 2019-2024.
Menurut laporan LHKPN, politisi PAN ini juga merupakan anggota DPRK termuda, dengan total kekayaan bersih 17,2 milyar***
Posting Komentar