Cara Mengatasi Anak Susah Makan dan Penyebabnya


 Lima tahun awal menjadi fase golden age (usia keemasan) yakni, tahap berlangsungnya tumbuh berkembang anak dengan cepat, baik dari faktor fisik, motorik, kognitif, dan psikososial yang akan berpengaruh pada perkembangan anak pada tahun seterusnya. Pada tahap ini orangtua harus memperhatikan apa kandungan zat makanan yang masuk ke tubuh anak sudah memenuhi gizi seimbang atau gizi yang pas atau belum.

Karena dengan masuknya zat makanan yang cukup nutrisi dapat berpengaruh pada kesehatan anak. Bila anak sehat, badannya akan melakukan perannya secara baik, yakni hasilkan energi dan membentuk serta memelihara jaringan.

Tetapi, masalahnya tidak seluruhnya anak balita mempunyai selera makan yang bagus. Dikutip dari cantik.tempo.co, minimal ada sekitaran 26,9% balita mengalami permasalahan makan. Yang mana 15% salah satunya terhitung dalam kelompok picky eating (selective saat menentukan makanan). Angka ini dapat bertambah menjadi 40-70% untuk bayi prematur dan mempunyai penyakit kronik. Lantas, apa sich yang mengakibatkan anak susah makan dan bagaimanakah cara menangani anak susah makan pada usia dini?


Apa Sih Kesusahan Makan Itu?

Menurut Santoso (2009), kesusahan makan yakni ketakmampuan anak untuk makan atau menolak suatu makanan tertentu. Kesusahan makan (picky eaters) bukanlah suatu penyakit atau diagnosis. Tapi, sebagai pertanda atau tanda-tanda penyimpangan, abnormalitas, dan penyakit yang terjadi dalam tubuh si kecil.

Berdasarkan fenomena di masyarakat, orangtua yang masih kurang terbuka pentingnya konsumsi zat makanan untuk badan si kecil, kerap biarkan permasalahan ini terjadi dalam waktu yang relatif lama. Orangtua si kecil tidak ada usaha untuk coba memberi suplemen atau vitamin yang dapat tingkatkan kembali selera makan anak. Atau telah memberi vitamin menambah selera makan, tapi belum tahu apakah yang mengakibatkan anak susah makan. Bila ini didiamkan, karena itu dapat memunculkan kompleksitas dan masalah tumbuh kembang anak.

Iklan

Faktor Apa Saja yang Membuat Anak Susah Makan?

Banyak faktor yang mempengaruhi anak susah makan. Pada umumnya, kesusahan makan ini karena hilangnya selera makan anak, ada masalah proses dalam mulutnya, atau ada dampak psikis. Nah, Gramedia.com meringkas faktor intern dan faktor external yang mengakibatkan anak susah makan. Berikut penjelasannya.


Faktor Intern

Masalah Pencernaan. Misalkan, masalah gigi dan masalah rongga mulut (gigi berlubang, plak, sariawan, tonsillitis).

Masalah Psikis. Misalkan, kamu memberi ketentuan terlalu berlebih atau ketat pada ketentuan makan si kecil, kerap memaksa kehendak pada si kecil, interaksi antar bagian keluarga kurang harmonis, dan kerap kali anak alami alergi makanan.


Faktor External

Karena Kesukaan Makanan. Bila si kecil berasa tidak pas dengan makanannya, dia akan menampik untuk mengkonsumsinya dengan argumen perutnya masih kenyang, begitu juga dengan type si kecil yang terlalu menjadi picky eaters dan itu bukan makanan sehat yang diputuskannya.

Karena Rutinitas Makan Si Kecil. Anak lebih sukai menu masakan yang bermacam sehari-harinya. Tapi, sebagai orangtua, kamu sering menyuguhkan makanan dengan menu yang itu-itu saja.

Karena Pengaruh Lingkungan. Keluarga di rumahlah faktor paling dekat yang mempengaruhi selera makan si kecil. Bila ayah, ibu, atau saudaranya malas makan, si kecil akan ikutan untuk malas makan. Begitu juga saat dia sedang asyik bermain, umumnya kerap lupa diri, meremehkan perutnya yang perlu diisi.

Nah, didukung oleh salah satunya analisis dari lp2m.unpkediri.ac.id, factor intern lah yang paling punya pengaruh pada kesulitan makan si kecil. Kebanyakan si kecil malas untuk makan karena jadwal ketat yang sudah ditetapkan. Dan ini kemungkinan membuat depresi, tertekan, stres, atau faktor psikis yang lain yang turunkan selera makan . Maka, sangat penting buat kamu untuk selalu mempertahankan kesehatan psikis si kecil. Bikinlah dia selalu merasa senang, ya!


Bentuk Kesulitan Makannya Seperti Apa?

Si anak umumnya memperlihatkan sikap tertentu jika dia tidak mau makan. Menurut Maulana (2008), kesulitan makan anak ada tiga bentuk.


1. Psikogenik Anoreksia

Psikogenik anoreksia tidak sama dengan anoreksia. Psikogenik anoreksia yakni berkuranya selera makan anak karena faktor psikis. Dan anoreksia yakni menyusutnya selera makan anak karena penyakit organik yang muncul secara tiba-tiba pada semua jenis makanan.


2. Dawling

Dawling yakni cara mengunyah makanan secara lambat oleh anak. Dia masukkan makanan ke mulut, tapi lama tidak menelannya.


3. Menolak Untuk Mengunyah

Serupa dengan dawling, tapi lebih parah. Karena anak betul-betul tidak mau mengunyah makanannya, bahkan juga memuntahkannya kembali.


Bagaimana Langkah Menangani Anak Susah Makan?


Sesudah mengetahui faktor penyebab sekaligus bentuk kesulitan makan si kecil, apa yang dapat kamu lakukan untuk menangani masalah itu? Mengacu pada Your Kids Table dan Firstcry Parenting, dan sumber lain berikut akan memberi info menarik untuk kamu terapkan agar selera makan anak kembali bertambah.


1. Hindari Cara Memaksa

Sebagai orangtua saja kerap kali kamu merasa tidak suka bila dipaksakan untuk lakukan suatu hal, kan? Nah, ini sama masalahnya saat kamu memaksakan anak untuk makan, ditambah dengan jumlah seperti yang kamu harapkan. Biarkan anak makan sesuai jumlah yang dia harapkan lebih dulu. Karena, bila dipaksakan malah makanan itu akan dimuntahkan.


2. Konsentrasi Pada Satu Hal, Yaitu Makan Saja

Menurut Rini Hildayani MSi, Psychologist, seorang psikiater anak, bahwa hindari untuk mengajak anak jalan-jalan, menonton TV, atau bermain handphone saat makan. Memang dalam prakteknya langkah ini cukup baik, anak bahkan juga dapat lahap untuk melahap masakan ibu. Tapi, secara psikis buruk.

Kamu harus mengikutsertakan anak atas tiap aktivitas yang sudah dilakukan. Bila dibarengi multitasking seperti aktivitas di atas, anak akan konsentrasi pada jalan-jalannya, menonton TVnya atau bermain gadgetnya saja. Bahkan juga sering, anak tidak sadar jika dia sedang makan.

Nah, lebih bagus jika anak dapat makan dengan keluarga. Disamping lebih harmonis, secara otomatis bisa juga tingkatkan selera makan anak.

Iklan

3. Beri Porsi Sedikit Tapi Kerap

Menurut Mochamad Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC, seorang Head of Health Committee Nutrifood mengutarakan, "Makan dengan porsi sedikit, tapi kerap itu akan lebih bagus dibanding makan dengan jatah banyak. Karena, dengan porsi banyak tidak bagus untuk keseimbangan gula darah, pencernaan tidak maksimal, dan tanggapan glikemik". Bila ingin anak kamu makan banyak, beri jeda sedikit antara jam makannya.


4. Hindari Memberikan Jajan Sebelum Makan

Jajan sebelum makan bisa membuat perut anak berasa kenyang sebelum zat makanan masuk ke tubuh. Bila ingin memberinya jajan, beri sesudah si kecil makan. Usahakan untuk tidak memberikan jajan asal-asalan, ya! Latihlah anak supaya selalu konsumsi makanan sehat, walaupun itu jajan atau camilan yang lain.


5. Variasikan Menu Makanan si Kecil

Balik lagi, anak tidak suka menu masakan ibu yang monoton. Bukannya selera makan stabil, malah berasa bosan. Kreativitaskan macam macam makanan yang kiranya memancing ketertarikan anak untuk makan. Dimulai dari opsi menu yang lain sehari-harinya atau masukkan hiasan saat sebelum makanan kamu beri ke sang kecil.


6. Hindari Makanan Junk Food

Walau memang junk food banyak disukai oleh anak-anak, tapi tidak bagus untuk kesehatannya. Junk food mempunyai kandungan yang kaya kalori, lemak, dan zat gula. Bila kandungan-kandungan ini kerap masuk ke tubuh si kecil, bisa jadi mengakibatkan kegemukan. Walau sebenarnya tunjangan kalori diskresioner untuk banyak orang benar-benar kecil, untuk anak umur lima tahun cuma kurang lebih 130 kalori, dan untuk anak umur sepuluh tahun hanya 290 kalori.

Dampak yang lain, si kecil dapat alami masalah pencernaan, karena menumpuknya zat yang tidak berguna dalam dinding lambung. Dan mengakibatkan terjadinya kanker. Nah, kamu tidak harus menghindar keseluruhan junk food ini, bisa memberi asal sama sesuai kontrol. Bila dapat terlepas keseluruhan, itu akan lebih bagus.


7. Bawalah Si Kecil Olahraga

Dengan ajak sang kecil olahraga, selainnya badan jadi lebih sehat, selera makan makin bertambah. Karena, saat badan melakukan aktivitas, akan mengeluarkan banyak energi. Saat kalori pada tubuh si kecil terbakar, karena itu si kecil akan mudah rasakan lapar. Nah, obat lapar apa? Ya makan.


8. Hindari Memberi Susu Bersamaan Waktu Anak Makan

Menurut dr Yulianto Santoso Kurniawan SpA, dari sebuah rumah sakit Mayapada Hospital Jakarta Selatan,"Zat gizi susu yakni kalsium memang bagus untuk tulang. Tapi, apabila diberikan kepada anak pada keadaan anak sedang makan, maka kalsium itu akan mengikat zat besi yang ada di dalam makanan si kecil. Bila ini sering terjadi, mengakibatkan anak dapat menderita anemia".

Menurut dia, seharusnya beri konsumsi susu untuk anak-anak sekitaran 400-600 ml saja sehari-harinya. Dan, berikan susu di jam-jam makan makanan ringan saja. Misalkan, jam 7 anak makan pagi dan jam 10nya anak makan makanan ringan. Nah, di antara jam 7-10 itu seharusnya jauhi memberi susu, tetapi berilah produk turunan susu atau air putih saja.


9. Berikan Tempat Ketika Anak Makan

Tujuannya yakni dengan biarkan si kecil mengeksploitasi apa yang berada di piringnya. Entahlah itu yang dikonsumsi lauk lebih dulu, nasi, atau sayur. Beri kebebasan dan tidak boleh terlalu kamu interferensi. Disamping anak dapat semakin mengenali apa yang dia makan, akan merasa nyaman karena tidak tertekan harus makan seperti keinginan orang tuanya.


10. Mengatur Jadwal Makan Si Kecil

Disiplin pada jadwal makan si kecil. Misalkan, di antara 06.00-07.00 jadi jam makan pagi. Di antara jam 12.00-13.00 jadi jam makan siang. Dan, di antara jam 18.00-19.00 jadi jam makan malam. Disamping itu beri penyeling (makanan ringan) satu hari 2x. Penyeling pertama diberi antara makan pagi dan makan siang. Dan penyeling ke-2 diberi antara makan siang dan makan malam.


Dari 10 point di atas, mudah atau mungkin tidak untuk dipraktekkan? Gampang dong ya, karena untuk pertumbuhan si anak. Kamu dapat meniru beberapa panduan dari Laura Basuki supaya anak selalu memiliki selera makan baik.


Pertama, melatih anak sejak kecil makan di baby chair. Makan dengan keluarga akan lebih bagus. Dengan demikian, otot motorik si kecil akan tercipta dan dia bebas mempelajari dengan makanannya.


Ke-2 , beri si kecil camilan di antara jam 3 atau 4 pagi dan sore di antara jam makan pagi dan siang. Tentu saja, pilihan snacknya harus juga camilan sehat, ya!


Ke-3 , tidak pernah memaksakan anaknya untuk mau makan waktu itu juga. Bila ternyata anak belum juga ingin makan, tunggu sekitaran 1 jam, selanjutnya suapi kembali. Hal ini tidak apa-apa asal jam makannya tidak terganggu.

Iklan

Rekomendasi Vitamin Menambah Nafsu Makan

Nah, sebaiknya sesudah ketahui penyebabnya di atas dan langkah mengatasinya, masukkan vitamin supaya dimakan si kecil. Ada 4 jenis vitamin untuk menambahkan nafsu makan dan gizi si kecil.


1. Vitamin A

Vitamin A berperanan memelihara kesehatan mata dan kulit, perkuat perkembangan tulang agar kuat, dan memperkuat daya tahan  tubuh anak. Usia 1-9 tahun, anak memerlukan 400-500 RE Vitamin A/ hari.


2. Vitamin B Kompleks

Vitamin B Kompleks berperanan membuat si kecil semakin berenergi dan mampu tingkatkan selera makan. Disamping itu, dapat memaksimalkan perubahan otak dan perkembangan fisik si kecil.


3. Vitamin C

Vitamin C dapat jaga kekebalan dan sebagai anti-oksidan. Disamping itu, dapat membantu penyerapan zat besi pada tubuh. Zat besi berikut yang hasilkan sel darah merah untuk mencegah anemia dan tingkatkan selera makan. Pada usia di atas satu tahun, anak membutuhkan vitamin C sekitaran 40-45 mg/ hari.


4. Vitamin D

Vitamin D bermanfaat jaga daya tahan tubuh, tingkatkan penyerapan kalsium untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Usia di atas satu tahun, anak membutuhkan vitamin D kurang lebih 15 mcg/ hari. Kamu dapat memberikannya telur, ikan, keju, dan susu.


Disamping itu, zinc dan omega 3 dan 6 pada minyak ikan bisa tingkatkan selera makan si anak, loh. Bagaimana, menarik kan?


Apa Efeknya Bila Kesulitan Makan Tidak Ditangani?

Ada banyak dampak yang berhasil kita kumpulkan jika cara menangani anak susah makan tidak kamu terapkan. Berikut sejumlah pointnya.


1. Anak Akan Kekurangan Nutrisi

Zat gizi yang perlu masuk ke tubuh si kecil jadi menyusut, karena si kecil tidak suka makan. Karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin tidak terpenuhi dengan baik. Mengakibatkan anak jatuh pada kondisi KKP (Kurang Kalori Protein).


Di Indonesia, KKP jadi penyakit yang kerap menimpa anak kecil di bawah lima tahun. Bila kamu ingin ketahui apa si kecil terserang KKP atau mungkin tidak, caranya lumayan gampang. Coba kamu lihat berat badan dan usia si kecil yang nanti disamakan dengan diagram KMS (Kartu Menuju Sehat).


2. Daya Intelegensi Anak Turun

Sudah diketahui sesungguhnya usia balita menjadi usia emasnya seoang anak. Otomatis perkembangan dan kemajuan otaknya akan cepat terjadi. Bila di usia emas ini si anak kekurangan gizi yang terdapat di dalam asupan nutrisi makanan yang masuk ke tubuh, karena itu daya intelegensinya dapat turun.


Gizi ini benar-benar berperanan penting pada proses tumbuh kembang otak dengan maksimal. Kurang satu saja dari jumlahnya zat gizi itu, dapat mempengaruhi perubahan dan perkembangan otak si kecil . Maka, memang seharusnya seimbang, ya!


3. Daya Ketahanan Anak Akan Menurun

Anak bisa mempunyai tubuh sehat dan tidak mudah terserang penyakit jika kandungan nutrisi dalam tubuhnya seimbang. Karena beberapa zat berikut yang akan mencegah berbagai penyakit yang mudah menyerang si kecil.


Artikelinstan.com hanya berpesan, jadilah orangtua yang pintar dan peduli akan pertumbuhan si anak. Bila anak susah makan, jangan langsung cemas. Ketahui terlebih dulu penyebabnya apa agar bisa menanganinya dengan baik. Dan, sangat sayang bila usia emas anak terlewatkan begitu saja. Nah, informasikan ke keluarga mengenai penyebab anak susah makan dan serba-serbinya sampai langkah menangani anak susah makan supaya semakin bertambah orangtua yang aware dengan tumbuh kembang si kecil.


Sumber: Gramedia.com


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama